TUNTAS ONLINE - Pengamat
politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mempertanyakan
ketidakkompakan antara Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Keduanya seolah menempuh jalan sendiri-sendiri dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis.
"Ke mana kekompakan yang ditunjukkan saat kampanye pilpres kemarin? Harusnya kita ingatkan lagi Jokowi-JK bagaimana kompaknya mereka saat naik bajaj bersama waktu itu," kata Hendri di Jakarta, Minggu (21/06).
"Ke mana kekompakan yang ditunjukkan saat kampanye pilpres kemarin? Harusnya kita ingatkan lagi Jokowi-JK bagaimana kompaknya mereka saat naik bajaj bersama waktu itu," kata Hendri di Jakarta, Minggu (21/06).
Presiden Joko Widodo dam Wakil Presiden Jusuf Kalla
Perbedaan
sikap Jokowi-JK yang baru saja terjadi, kata Hendri, dapat dilihat jelaas dari
perbedaan keduanya dalam memandang revisi Undang-Undang tentang Komisi
Pemberantasan Korupsi. Jokowi menolak revisi UU tersebut, adapun JK justru
mendukungnya. Sebelumnya, lanjut Hendri, perbedaan sikap keduanya juga dapat
dilihat dalam memandang konflik PSSI.
Presiden meminta Menteri Pemuda Olahraga tak mencabut surat pembekuan PSSI. Adapun JK berpendapat sebaliknya.
"Ini sebuah PR untuk menyelaraskan keduanya, seolah-olah ada matahari kembar," kata Hendri.
Hendri menilai wajar apabila perbedaan antara Presiden dan Wapres masih sebatas perbedaan pandangan. Dia berharap, jangan sampai perbedaan pandangan itu berlanjut menjadi perbedaan instruksi dan kebijakan.
"Harusnya kalau ada beda pendapat, yang didengarkan tetap Presiden, Presiden kan nomor satu," ucap Hendri.
Presiden meminta Menteri Pemuda Olahraga tak mencabut surat pembekuan PSSI. Adapun JK berpendapat sebaliknya.
"Ini sebuah PR untuk menyelaraskan keduanya, seolah-olah ada matahari kembar," kata Hendri.
Hendri menilai wajar apabila perbedaan antara Presiden dan Wapres masih sebatas perbedaan pandangan. Dia berharap, jangan sampai perbedaan pandangan itu berlanjut menjadi perbedaan instruksi dan kebijakan.
"Harusnya kalau ada beda pendapat, yang didengarkan tetap Presiden, Presiden kan nomor satu," ucap Hendri.
Oleh : Almas Sjafrina | Referensi : Nasional.Kompas.com
0 komentar:
Post a Comment