TUNTAS ONLINE
– Rantepao, Toraja International Festival atau TIF2015, kembali digelar di
Toraja Utara. Event budaya berskala internasional tersebut diadakan pada 14-16
Agustus 2015 lalu di kompleks wisata Desa Kete'Kesu. Diramaikan oleh penampil
musik dari dalam dan luar negeri.
Ini adalah tahun ketiga, event Toraja Internasional Festival diselenggarakan.
Dengan tempat yang sama dari tahun-tahun sebelumnya yakni masih di Desa
Kete'Kesu, Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Kete'kesu merupakan desa
yang disebut-sebut memiliki potret kebudayaan megalitik yang paling lengkap di
Tana Toraja. Setiap rumah adat disini berhadap-hadapan dengan lumbung padi yang
berukuran lebih kecil. Kete'kesu juga terkenal sebagai daerah penghasil
kerajinan pahat, ukir, dan lukis. Kemampuan memahat dan mengukir tersebut
diajarkan secara turun-temurun.
Dimulai pada hari Jumat, (14/8/2015) selama tiga hari TIF menampilkan kesenian
daerah Mabugi, Karombi, Manganda, Manimbong, Pagelu dan Pompang. Selain itu
masih ada grup musik non-tradisional Toraja seperti Toraja Choir dan Tibaen
Ballo.
Traveller juga dihibur penampil dari luar negeri yang datang dari negara lain.
Beberapa contohnya seperti Gotrasawala Ensemble dan Ana Alcaide dari Spanyol,
Boi Akih dari Belanda, Ron Reves dari Australia, Helga Sedli dari Hungaria, dan
Yzbegim Yoshlari dari Uzbekistan.
Selain menampilkan grup musik dari luar, hadir pula grup musik Kunokini yang
mewakili Indonesia di Toraja Internasional Festival. Kunokini adalah grup music
dengan genre etnic yang begitu kental dengan beragam aliran dalam paduan
musiknya meskipun dominasi bermusiknya kearah Jamaican alias reggae.
Acara yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Kabupaten Torut
ini juga menyediakan kopi khas Toraja gratis untuk para pengunjung festival.
Secara kualitas event ini lebih maju dan lebih artistic. Hanya saja, nuansa
budaya lokal masih harus diperbanyak, mengingat wisatawan mancanegara yang
datang tentu sudah terbiasa dengan hiburan artis dunia, mereka datang ke
Indonesia tepatnya ke Toraja untuk melihat potensi alam dan potensi budaya asli
di daerah ini.
Pewarta: Iccank Razcal
0 komentar:
Post a Comment