TUNTAS ONLINE - Bagaimana
jika ada iklan yang membuat matamu terus terpaku padanya dan tak bisa
meninggalkannya? Iklan itu terlihat menawan, menghipnotis, dan kursormu terus
turun jauh ke bawah untuk tahu lebih banyak tentang iklan tersebut di feed
Facebookmu?
Ada satu
format iklan kreatif yang sekarang ini menarik perhatian di dunia digital,
yaitu cinemagraphs. Facebook dan Instagram sedang mengajak beberapa
brand untuk mencoba format iklan ini. Cinemagraphs sendiri adalah format iklan
yang bersifat setengah video (half-video) dan bergaya setengah fotografi
(half-photograph).
Beberapa
pelaku dunia periklanan di US memprediksikan ke depannya format iklan ini akan
banyak digunakan. Sebenarnya,
cinemagraphs sudah ada selama beberapa tahun lalu, saat itu format iklan
tersebut dipopulerkan oleh dua seniman iklan papan atas, yaitu Kevin Burg dan
Jamie Beck (yang menciptakan cinemagraphs untuk iklan kacamata Armani, seperti
yang ada di foto atas). Format penyimpangan cinemagraphs adalah jenis GIF,
sedangkan cara kerja fotonya adalah potongan gambar halus yang pelan-pelan
bergerak.
Cinemagraphs karya Burg dan Beck (Ann Street Studio) untuk iklan kacamata Armani
Gaya iklan
seperti ini juga telah digunakan untuk pemasangan iklan pada Tumblr, yang biasanya dibuat oleh Burg dan Berk. Namun
sekarang ini, Facebook meliriknya. “Karena
cinemagraphs bersifat autoplay, para pemilik brand perusahaan harus
mencobanya,” ujar salah satu pelaku periklanan. “Ini adalah sesuatu yang
keren!”
Beberapa
brand sudah memiliki dan membagikan iklan cinemagraphs-nya di Facebook,
termasuk Stouffer dan Coca-cola. Sebagai contoh, salah satu
bentuk yang umum untuk iklan minuman/makanan versi cinemagraphs adalah
menggambarkan uap yang menguar dari hidangan mereka.
Facebook bisa
mendukung format kreatif iklan seperti ini karena bersifat autoplaying video,
yang mampu membuat para pengguna melihat iklan yang bergerak tanpa mengklik
tombol/link tertentu.
Baru minggu
lalu, Facebook memperbarui Instagramnya agar memungkinkan tiap cinemagraphs
bisa muncul terus-menerus secara bergantian. Hal tersebut bisa menarik minat
para pemilik brand untuk mengunggah cinemagraphs-nya, karena iklan mereka akan
ditampilkan secara berulang.
Burg dan Beck
telah membuat format iklan seperti ini di Tumblr untuk brand Saks Fifth Avenue dan Lincoln Motor
Co. Cinemagraphs juga membantu brand-brand mewah seperti Chopard untuk
menyapaikan kampanye sosialnya.
“Kita berdua
tengah bermain-main ketika akhirnya menemukan ide yang sifatnya isolated
motion ini,” ujar Burg dalam sebuah wawancara. Awalnya
mereka berpikir, format iklan seperti apa yang paling ideal? “Format iklan
yang ideal adalah iklan yang membuat orang-orang tak bisa berhenti
menyaksikannya,” jawab Burg. Jadi, bukankah itu juga yang diharapkan para
pengiklan ?
Proyek mereka
selanjutnya tak hanya membuat cinemagraphs, karena klien mereka sudah setuju
untuk berencana memasukkan cinemagraphs pada Facebook dan Instagram.
Burg dan Beck
pun sudah berdiskusi dengan tim Facebook untuk berkonsultasi mengenai
proyek-proyek yang akan mereka kerjakan, karena format iklan yang cukup rumit.
Karena dalam membuat cinemagraphs, dibutuhkan waktu hingga berminggu-minggu
lamanya.
“Kita sudah
mendengar semua masukan dan saran dari klien, yaitu mereka yang datang dari
brand-brand perusahaan,” ucap Beck. “Format iklan yang mereka inginkan bukanlah
sebuah video yang berisik, melainkan cinemagraphs yang tampil elegan.”
0 komentar:
Post a Comment